Hai semua, namaku Adelia Monica. Umurku 13 tahun sekarang aku duduk dibangku kelas 2 SMP. Aku tinggal di rumah yang sederhana bersama kedua orang tuaku dan juga seorang adik yang bernama “Arika”. Sekarang si Kinou masih duduk di kelas 6 SD. Walaupun terkesan masih kecil tapi adikku kelakuannya sangat nakal sekali. Pagi ini aku pergi ke sekolah dan memulai semester baru. Setelah sekian lama aku menunggu dari liburan panjang bersama keluarga, akhirnya aku bisa bertemu sahabatku dan temen-temenku. Sudah lama kami btidak membuat keributan di dalam kelas. Rasanya senang dan kangen sekali sama mereka. Rasanya aku ingin sekali cepat-cepat untuk mengosip, membuat keributan, dan bercanda bersama mereka semua. Senangnya !!!
“Pagi Kiana (bukan nama sebenarnya) !!!”, sambutku dengan senyuman dan semangat ingin perang. “Pagi juga Adel!!”, balas Kiana dengan senyuman dan semangat yang sama. “Gimana liburannya?” tanyaku. “ Seru banget dech, disana dingin banget. Makanannya enak banget. Nih Aku bawa oleh-oleh buatka kamu”, jawab Kiana. “Makasih”, jawabku. “Kamu gimana liburannya Adel?”, tanya Kiana. “Seru, tapi aku selalu diganngu sama adikku terus. Aku sebel baget, fuh fuh”, jawabku. “Duh sabar ya Adel, kita pisah tempat duduk gak ya?”, tanya Kiana. Muka Kiana berubah menjadi sedih dan takut. “Moga aja kita gak pisah ya Ki, entar kita gak bisa curhat lagi”, jawabaku. Rasanya sedih kalau kami pisah tempat duduk. Padahala atadi pagi aku senang bisa ketemu sama sahabatku. Rasanya aku berpikir kira-kira aku duduk sama siapa ya?. Aku takut aku duduk dengan oarang yang garang dan kejam. Bisa-bisa aku dilumat habis-habisan. “Adel.. Adel...”, panggil Kiana. “ what ???”, tanyaku. “Dasar, jangan malamun. Jadi gimana nih?”, tanya Kiana. “Sory..Sory... aku juga gak tahu, kalau gitu kita tunggu aja keputusan wali kelas kita”, jawabku. “ Ya sudah, kita tunggu aja”, kata Kiana dengan khawatir.
TENG TENG !!
“Anak-anak duduk semuanya !!. hari ini kita pembagian tempat duduk”. Aduh !! sebentar lagi pembagian tempat duduk. Moga aja aku duduk sama Kiana. Kalau tidak duduk ma anak yang baik-baik aja dech. “Kiana Putri, kamu duduk sama Lutfi (bukan nama sebenarnya)” “Iya buu!. Adel kita berpisah. Sampai jumpa ya Adel”. “Sampai jumpa juga Kiana”. Huuuuhuhu... sedih rasanya Kiana pindah tempat duduk. Aduh kira-kira aku duduk sama siapa ya??. Hatiku bimbang, takut, dan sedih harus memikirkan hal seperti ini.
“Youchi Yuuki (bukan nama sebenarnya) !! kamu duduk disebelahAdelia Monica”. Who? Yoichi Yuuki? Apa dia cewe?. Aku berusaha menggerakan kepalaku dengan sekuat tenaga untuk melihat siapa manusia yang menggantikan Kiana untuk duduk disebelahku. Aku melihat seseorang yang memakai celana dan membawa sebuah tas ransel hitam. Tunggu dulu bukannya cewe memakai rok bukannya celana. Jangan-jangan ini seorang COWO !!. OH TIDAK !!. “Woy.. woy manusia !”, panggil seseorang yang sangatlah dekat denganku. Aku pun sadar dari pikaranku. Aku menatap dan bertanya kepadanya. “Kamu cowo ya??”, tanyaku. “Ya iyalah, ko kira aku ini banci. Dasar cewe bodoh. Otak ko ada di dengkul ya?”, jawab cowo itu dengan bangganya. Apa?? aku dibilang bodoh. Adikku aja gak pernah ngomong kayak gitu sama aku. Perasaanku yang takut sekarang menjadi meledak-ledak setelah dia mengejek aku BODOH. “Eeh enak aja. Aku gak bodoh ya. Aku termasuk orang pintar di kelas”, jawabku. “Oh ya... jadi ko itu dukun”, jawabnya. “Maksudku aku itu orang yang pintar di kelas dan aku bukan D-U-K-U-N. Ko itu sangat menggangu”. Aku pun berusaha untuk menang dari perang tempat duduk yang menghebohkan kami berdua. “eeeh bodoh, yang sangat mengganggu itu ko. Cewe kayak ko yang bertanya hal bodoh kayak tadi bikin malu diri sendiri”. “Sory ya aku gak malu tuh ngomong kayak gitu. Aku kan cuma bertanya. Gak salah kan?”. Aku membalas dengan senyuman kejam yang sudah lama aku tidak keluarkan. “Gak salah, tapi sudah jelas-jelas aku ini cowo pake nanya-nanya segala”. Ehhh cowo ini, Rasanya dia berusaha untuk memojokanku. “eeeeh... Aku...”, aku menghentikan omonganku. “Ooi kawan, untung ko duduk di depanku. Kita bisa bikin ribut nih”. Aku melihat si Youchi itu menghadap ke belakang. Sepertinya temannya duduk di belakang. Aduh bisa-bisa aku tambah dipojokan. Tapi kok rasanya ada yang aneh ya, suara cowo-cowo bagitu rame ya. Aku pun melihat ke belakang, ke kiri, ke kanan dan ke depan. Ternyata aku duduk dikelilingi oleh cowo-cowo. OH TIDAK !! tapi tunggu dulu. Siapa tahu meraka bukan temen si Youchi. Ya Allah, moga aja bukan temannya, amin amin. Aku menutup mata dan berharap supaya doaku terkabul. “ Woy Youchi, Kita duduk berdekatan ya. Bisa bikin ribut lagi nih”. Apa? Bikin Ribut? Kayakana aku merasakan firasat buruk. “Tenang aja tuh, kawan hahaha!”. Apa? Kawan? Mereka kawan? APA MEREKA BERKAWAN? TIDAAAK___!!!. Aku bisa mati mendadak dikerjain sama temen-temennya si Youchi. Otakku kosong memikirkan hal itu. Untung saja hari pertama masuk awal semester. Kalau tidak mungkin saja pelajaran tidak bakalan masuk ke otakku. Aku yang cewe ini cuma berdiam diri. Aku gak bisa ngobrol lagi dengan temenku. Aku menghela nafas dan berharap hari ini cepat berlalu.
“Hai, kamu Adel ya?”, tanya seseorang yang berada di belakang tempat dudukku. “Hai, yap aku Adel. Kamu siapa?”. Ternyata yang memanggil aku seorang cowo, tapi aku tidak begitu mengenalnya. “Aku Ryokan (bukan nama sebenarnya), kamu kayaknya lagi sebel ya? dari tadi cemberut terus”. “Aku sebel sama temen sebangku aku. Sikapnya dingin banget”. “hahaha, sabar aja ya menghadapi anak itu. Anak itu memang kayak gitu ma cewe”, jawab Ryokan sambil tertawa. “Memangnya si Youchi itu temen Ryokan ya?”. “IYA.. SI RYOKAN ITU TEMAN AKU, MEMANG KENAPA CEWE BODOH !”, jawab Youchi yang berada tepat di belangku. “Eh cowo aneh, kalau ngomong jangan pakai teriak-teriak donk. Sakit tahu telinga aku”. “Ryokan, hati-hati ngomong sama cewe bodoh ini. Dia itu cewe yang aneh”. “Eeh, Siapa yang aneh? Ko itu yang aneh”. “Udah-udah jangan berantem kalian, entar lama-lama kalian saling suka”, ucap Ryokan. “Ryokan stop!!”, teriak Youchi. “Enak saja, Siapa yang suka ma cowo aneh kayak kamu”. “eh.. dasar cewe bodoh, aku gak bakalan ya suka sama ko”, jawab Youchi. Aku bersabar banget menghadapi cowo gila kayak dia selama 1 tahun duduk sebangku sama anak ini serasa di neraka. TENG TENG !!. Fuuuh akhirnya pulang juga. Rasanya lama sekali bel pulang berbunyi serasa 1 tahun. Aku pun membawa tasku dan pulang dengan leganya karena aku terbebas sementara dari setan yang menggagu kehidupan sekolahku.
TENG TENG !!
Hari terus berlanjut. Rasanya kehidupan sekolahku begitu suram. Tidak ada lagi canda tawa dalam diriku, begitu membosankan. Sekarang aku cuma mendengar suara ribut si setan Youchi dan temen-temennya. “eeh Youchi diam donk, aku mau belajar nih!”. “hahaha sadar juga ko ya cewe bodoh buat belajar hahaha, tapi aku malas mengikuti perintah ko”, jawab Youchi dengan nada yang menyinggung. “Siapa yang memerintah ko? Aku kan cuma minta diam aja”, jawabku. “Udahlah Youchi, mendingan sekarang ko ikuti permintaan si Adel itu. Kalian berdua itu sudah kayak Anjing dan Kucing aja”, perintah temen Youchi. “Iya, aku setuju. Youchi yang jadi anjingnya dan Adel yang jadi kucingnya. Sesuai kan?”, balas temen Youchi yang duduk di belakang Youchi. “Woy, kok aku jadi anjing tidak sesuai banget sama karakter aku. Udalah aku capek ngeladenin si Adel bodoh. Mending kita main basket aja”, ajak Youchi kepada teman-teman se-gengnya. “Ayo !!”, jawab temen-temennya dengan semangat ’45. Aduh aku jadi penasaran. Gimana sih si Youchi itu bermain basket, jangan dia mainnya kayak banci?. Aku pun keluar dari kelas dan menuju lapangan basket sekolah. Aku melihat anak-anak itu bermain dengan semangat. Aku melihat si Ryokan mengiring bola menuju ring, berlari, berusaha untuk memasukan bola dan masuk. “ 2 poin buat team merah”, teriak wasit. Waah hebatnya! Ternyata cowo berkacamata itu bisa bermain basket dengan bagus. Waktu terus berlajut, Aku melihat seseorang dengan hebatnya membawa bola basket menuju ring bola, lalu melempar bola itu ke ring dengan jarak yang cukup jauh, dan ____. Aduh tidak mungkin dalam jarak sejauh itu bola itu bisa masuk ke ring. ____ “MASUK ! 3 poin untuk team merah!”, teriak sang wasit. “APA MASUK !! TIDAK MUNGKIN”, teriakku.
TENG TENG !
Aduh dah berapa munggu ya aku duduk sama setan yang satu ini. “Woy bodoh, pinjem buka catatan ko ya. Aku belum mencatat catatan tadi. OK!”, bujuk Youchi dengan muka yang memelas kayak marmut. “Kalau minjem yang soapan donk. Nih ambil”, aku meminjamkan buka catatanku ke Youchi si setan. “HORE ! ko baik. Thanks ya!”. Apa! Tumben dia kayak gitu. Kayak anak kecil saja. Aku tersenyum kepadanya. “Ya yaa, udah cepat catat”. “OK BOS !”. Dasar cowo yang aneh dan gila. Dalam hatiku aku ketawa dengan riang “setan berlutut pada Adel hahaha”. TENG TENG !!. “Hei Ryokan !! kok si Youchi aneh ya?”, tanyaku kepada Ryokan (catatan: si Youchi dan temannya tidak ada di kelas, mereka ke kantin) . “Aneh, yaaa kayaknya dia sedikit berubah. Semenjak 4 minggu kalian duduk sebangku, dia sedikit rajin dan jarang bawel”, jawab Ryokan sabil tertawa. “AAAH !! tidak mungkin dia berubah gara-gara aku. Dia kan benci sama aku”, tanyaku dengan penuh malu. Aku malu sekali, perasaanku berdebar-debar tidak karuan. “ Ya kalau gak percaya sih gak apa-apa. Tapi dia sebenarnya dia tidak benci sama kamu malahan sebaliknya”, jawab Ryokan. “Sebaliknya??”. Aduh tiba-tiba perasaanku semakin berubah semakin kencang berdetak. “ Maksudnya dia sangat ingin bertemen sama kamu”, jawabnya dengan santai. Bilang donk dari tadi, kalau gak pasti aku gak bakalan deg-degan seperti ini. Rasanya aku malu sendiri. Aduh kok aku jadi kecewa ya. Bodohnya aku mengharapkan si setan itu.
“WOOOOYY !!!”. “WAAAH !! Siapa itu?”, aku bertanya dan aku melihat sesosok setan yang sedang ketawa bersama temennya melihat aku kaget dengan panik. “HHAHAHAHA”. Mereka katawa terbahak-bahak. “BERHENTI !!”, aku menahan maluku. Air mataku menetes manahan malu yang bergejolak. Aku berlari dari kerumunan cowo-cowo yang menertawaiku. Aku menutup mataku dan berlari ke kamar mandi. Aduh kenapa aku menangis ya? Aduh aku malu banget ketemu sama dia. Aduh aku bodoh sekali. Huhuhu. ______. TOK TOK !! “Adel kamu ada di dalam?”, tanya seseorang dari luar kamar mandi. “Huhuhu yaa”, aku menjawab dengan suara yang sendu. Aku berjalan dan keluar dari kamar mandi. Betapa kagetnya aku, ternyata dia adalah YOUCHI. “Kenapa ko ada disini?”, tanyaku dengan penuh dendam karena habis dikagetin. “Gak ada apa-apa, aku takut aja ko marah sama aku. Entar ko gak mau lagi minjemin buku catatan sama aku”, jawabnya. Dasar cowo aneh, gara-gara dia malu aku perlahan menghilang dan perasaan marah mulai kembali. “Aku gak mau minjemin kamu buku catatan lagi”. “APA? Ayolah Mamo jangan marah gitu sama aku. Aku minta maaf”, bujuk Youchi dengan muka memelas. HAHAHA, aku berkuasa. “Oke, aku maafin kamu. Kalau kamu berbuat kayak gitu lagi, aku gak akan maafin kamu”. “Iya Adel”, jawabnya. Aku pun pergi menuju kelas bersama si setan itu. Aku sangat senang sekali.
Keesokan harinya...
Hwa...hwa... aku ngantuk. Aku lelah banget nunggu si Youchi itu bermain basket. Rasanya aku ingin tidur, gak peduli aku tidur dimana. ______. “Adel !!”. “Aahh apa? Yaaah si Youchi itu. Kenapa Yoi (nama panggilan pendek Youchi)?”, tanyaku. “Beliin aku minuman donk”, mintanya. “fuuuhhh, Iya iya”, balasku. Aku berjalan ke kantin yang kebetulan ada dibelakangku. “Ibu beli aquanya. Ini buu uangnya, 500 nya buat ibu aja”. “Iya neng, Terimakasih”. “Iya buu, sama-sama”, jawabku. Aku keluar dan memberikan aqua dingin kepada Youchi. “Makasih ya Mamo, my chair mate”. Aku malu dia ngomong kayak gitu. “Iya, sama-sama. Yoi aku kekelas dulu ya, panas banget duisini”, aku meminta izin kepada Youchi. “Ya sudah Adel, ini bawa jaket aku ke kelas ya”. “Oke..”, aku mengambil jaketnya dan berjalan menuju kelas. “Woy aku stop dech, aku cape”, minta Ryokan. “Jangan-jangan Asma ko kambuh ya?”, tanya Youchi. “Iya nih, udah dulu ya”, ucap Ryokan dan berlari menuju kelas.
“ADEL....ADEL.... !!”. “Yaap, eeh kamu Ryokan. Ada apa?”, tanyaku. Aku melihat Ryokan begitu terburu-buru. “Aku mau ngomong sesuatu sama kamu”, jawabnya. “ngmongin apa?”. “PENTING..”, jawabnya. Aku dibawa Ryokan ke koridor yang menjauhi kelasku. Aku melihat wajah Ryokan yang merah dan malu. “Sekarang kamu ngomong, ada apa?”,tanyaku. “Se...sebenarnya, aku suka sama kamu”, jawabnya. Aku begitu kaget mendengarnya. Aku tak tahu aku harus menjawab apa?. “Aku berharap kamu mau terima sesuai dengan isi hatimu”, jawanya. Hatiku, iya benar kata Ryokan. Aku harus jujur. Kalau aku suka seseorang, aku harus tetep menyukai orang yang aku suka. Aku gak mungkin suka sama orang yang cuma aku anggap temen. “Maaf ya Ryokan, Aku gak bisa suka sama kamu. Aku suka sama seseorang. Aku gak bisa membohongi diriku sendiri”, jawabku. Ryokan sangat kecewa mendengar perkataanku, tapi di berkata sama aku. “Gak apa-apa kok Adel. Aka berharap orang itu juga suka sama kamu. Aku pasti aku mendukungku”, jawabnya. Ryokan begitu baik, dia bahkan mendukungku dengan sepenuh hati. “Makashi ya Ryokan”.
TENG TENG !
Ada SMS “Hai Adel, Aku Youchi. Kenal kan?”. Hahaha, dasar cowo aneh. Tahu darimana anak itu nomor HP aku. Aku pun membalas SMS yang tanpa sadar membuat aku bahagia. “Aku kenal donk, temen chair mate aku. Ahahaha”. Aku akan berusaha untuk membuat si Youchi suka sama aku. Titit... yes dibalas. “hahahaha, Adel sebenarnya aku dari dulu sejal smp kelas 1 sudah.....”. Apa!!! Aku membaca sms darinya dan aku sangat kaget. Rasanya aku ingin menangis kerena terharu. Aku tidak menyangka dia... OH TIDAK !!!. Aku membalas smsnya dan “Aku juga....”. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, Silahkan tulis email anda maka saya dapat membalas komentar dari anda. Apabila ada pertanyaan, kritik, dan saran silahakan komentar di blog atau kirim email ke rumahmonicapuchiko@gmail.com. Terima Kasih